Kamis, 13 September 2012

penyakit ekskresi

Terdapat beberapa kelainan/penyakit yang diakibatkan oleh kelainan struktur maupun fungsi sistem ekskresi, antara lain nefrosis, nefritis, sistisis, polisistik, dan gagal ginjal

Nefrosis
Nefrosis adalah kondisi di mana membran glomerulus bocor, meyebabkan sejumlah besar protein keluar dari darah menuju urin. Air dan natrium berakumulasi dalam tubuh menyebabkan edem, khususnya di bagian pergelangan kaki, kaki, perut, dan mata. Nefrosis umumnya terjadi pada anak-anak.



Nefritis glomerulus
Nefritis glomerulus adalah radang membran filtrasi glomerulus di dalam korpuskulum renalis. Penyebab radang secara umum adalah reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh bakteri streptococcus yang menginfeksi bagian tubuh lain, khususnya tenggorokan. Penyakit ini ditandai dengan kenaikan permeabilitas membran filtrasi dan akumulasi sel-sel darah putih di daerah membran filtrasi. Akibatnya, sejumlah besar protein plasma memasuki urin. Keberadaan protein plasma meningkatkan tekanan osmotik filtrat urin, sehingga volume urin meningkat dan menyebabkan gagal ginjal.

Pielonefritis
Pielonefritis adalah radang seluruh bagian ginjal. Kerusakan ini sering dimulai dengan infeksi bakteri pada pelvis ginjal dan kemudian melebar ke bagian utama ginjal.

Sistisis
Sistisis adalah radang kantung kemih terutama bagian mukosa dan sub mukosa. Sistisis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, zat kimia, atau luka.

Penyakit polisistik
Penyakit ini bisa disebabkan karena kerusakan sistem saluran ginjal yang merusak nefron dan menghasilkan pembesaran seperti kiste (benjolan) sepanjang saluran ini. Kerusakan ginjal ini umumnya bersifat menurun.

Batu ginjal
Batu ginjal merupakan batu yang terbentuk dari asam urat, kalsium, fosfat, asam oksalat dan lain-lain yang terbentuk di dalam ginjal. Terbentuknya batu ginjal bisa disebabkan karena urin terlalu pekat dan kurang minum.
Batu ini bisa juga terbentuk di dalam kantung kemih maupun ginjal itu sendiri.

Gagal ginjal
Ginjal bisa kehilangan fungsinya sehingga tidak bisa mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh, bahkan zat-zat yang masih bisa dipergunakan tubuh seperti glukosa dan protein bisa ikut keluar tubuh. Gejala ini disebut gagal ginjal. Kelainan ini bisa disebabkan karena kondisi yang mengganggu fungsi ginjal. Gagal ginjal yang akut menyebabkan penumpukan urea di dalam darah dan asidosis (darah bersifat lebih asam). Kerusakan ginjal ini bisa disebabkan oleh nefritis glomerulus yang parah, atau bisa juga disebabkan oleh penyumbatan saluran ginjal.
Racun tertentu yang dihasilkan dari proses industri menyebabkan nekrosis (kerusakan sel) epitel nefron. Gagal ginjal yang parah disebabkan oleh kerusakan yang permanen pada banyak nefron, sehingga nefron-nefron tersebut tidak berfungsi. Kerusakan ini ditandai dengan ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan hasil ekskresi, retensi, pembengkakan karena akumulasi cairan tubuh, kenaikan kandungan kalium, asidosis, keracunan zat sampah, dan berakhir pada kematian.
Orang yang menderita kerusakan ginjal secara serius masih bisa menyaring darahnya dengan ginjal buatan.
Proses ini disebut cuci darah atau dialisis. Dalam dialisis darah dipompa ke dalam saluran yang mengandung larutan garam yang mirip dengan plasma darah. Zat sampah berdifusi dari saluran yang mengandung darah dan dibersihkan oleh larutan garam. Darah bersih yang tertinggal dikembalikan ke dalam vena. Seseorang yang hanya mempunyai satu ginjal masih bisa menggunakan ginjal tersebut secara normal. Satu ginjal yang sehat dapat mengerjakan pekerjaan dua ginjal.
Bagaimana cara memelihara agar ginjal kita tetap sehat? Minumlah banyak air putih. Dengan meminum banyak air, urin menjadi encer sehingga mempermudah kerja ginjal untuk pengeluaran zat yang tidak dipergunakan tubuh. Encernya urin juga memperkecil terbentuknya batu ginjal dan timbulnya infeksi.

dari buku sekolah.

Tidak ada komentar: