Minggu, 21 Oktober 2012

Gangguan Saraf dan Pikiran : Neuralgia , Neuralgia Glossopharyngeal, Causalgia



Sakit saraf biasanya dianggap sebagai satu gejala, bukan penyakit. Itulah serangan rasa sakit akut yang berulang-ulang terjadi di daerah jaringan saraf tertentu, biasanya daerah persarafan muka atau leher. Berbeda dengan radang urat saraf, sakit saraf ini tidak mengalami perubahan tata saraf. Contoh sakit saraf ini yang tepat ialah sakit saraf jenis trigeminal, glossopharyngeal dan causalgia.''



A. Neuralgia Trigeminalis(Tic douloureux). Saraf trigeminal ialah saraf perasa di bagian muka. Saraf ini bercabang tiga, yang satu menjalar ke bagian kulit muka dan mata, satu ke bagian pipi antara mata dan mulut, yang ketiga ke bagian rahang dan bibir bawah. Salah satu cabang ini terlibat dalam penyakit saraf.''


Sakit saraf ini dapat menyerang seseorang dalam usia dewasa, tetapi biasanya mulai pada usia 50 tahun. Penyakit ini lebih lumprah di kalangan wanita dari pada pria.'' 
Rasa nyeri itu menusuj bagaikan disambar halilintar kalau terjadi serangan hebat yang hanya berlangsung dalam beberapa detik saja. Sementara penyakit itu berkembang, jarak waktu serangan semakin singkat. Rasa nyeri begitu hebat sehingga penderita menggeliat kesakitan. Kegiatan muka atau mulut dapat menimbulkan serangan-umpamanya menjamah atau mencuci muka, membiarkannya kedinginan, berbicara, makan, atau minum.''




Sakit saraf trigeminal itulah yang paling sukar diobati sampai sembuh. Biasanya lebih baik diberikan pengobatan sebelum penyakit itu menyerang dengan hebat. Untuk mengurangi rasa nyeri, berikan obat dilantin yang biasanya digunakan untuk mengobati sawan. Namun obat terbaru yang mujarab untuk maksut itu ialah carbamazepine (Tegretol) yang berhasil mengobati 2/3 dari jumplah kasus seperti itu. Sayang sekali ini akan menimbulkan akibat sampingan seperti ruam pada kulit, pusing-pusing, ataxia dan kerusakan pada jaringan pembentuk darah.''

Tentu saja obat ini digunakan di bawah pengawasan dokter. Diperlukan pemeriksaan darah dan fungsi hati untuk menentukan akibat sampingannya yang serius.''

Janganlah menggunakan obat penenang atau pembunuh rasa. Obat ini hanya mengurangi rasa nyeri dan mungkin juga menimbulkan ketagihan. Salah satu pengobatan drastis ialah menyuntikkan alkohol ke dalam susunan saraf yang bersangkutan. Ini dapat menghilangkan rasa nyeri sampai 18 bulan. Dalam banyak hal, mematikan saraf perasa dengan jalan bedah akan membawa hasil yang permanen, yaitu membedah ujung saraf perasa trigeminal. Pasien penderita penyakit ini harus meminta nasehat dokter ahli saraf atau bedah saraf.''

B. Neuralgia Glossopharyngeal. Dalam penyakit saraf jenis ini, rasa nyeri yang hebat terasa pada pangkal lidah, satu amandel, sebelah leher, rongga telinga bagian yang sama. Gejala timbul pertama kali setelah mencapai usia 40 tahun ; dan anehnya kaum pria lebih banyak diserang dari pada wanita. Serangan itu sering terasa karena mengunyah, menelan, berbicara atau menguap. Rasa nyeri itu hanya bertahan selama beberapa menit, tetapi serangan itu begitu hebat sehingga pasien kadang-kadang pingsan.''

Obat-obat jarang sekali membawa hasil yang memuaskan. Penggunaan obat bius dapat menimbulkan kecanduan kalau tidak digunakan dengan hati-hati. Membedah atau memotong saraf yang bersangkutan merupakan pengobatan yang lebih baik.''

C. Causalgia. Walaupun penyakit Causalgia bukan contoh yang tepat bagi penyakit saraf, itu digolongkan di sini karena rasa nyeri yang mengerikan. Gejala timbul karena kerusakan saraf tengah pada lengan, pinggul, paha atau kaki. Rasa nyeri bagaikan terbakar ini dengan mudah dapat ditimbulkan oleh perangsang seperti udara terbuka, suara bising yang tiba-tiba, pengalaman yang mengagetkan atau luapan emosi.'


Dapat diterima akal sehat bahwa kerusakan serat saraf simpatik akan terdapat pada tata saraf yang rusak. Kadang-kadang rasa nyeri dihilangkan dengan memotong serat saraf simpatik yang memenuhi bagian tubuh itu. Penderita harus meminta nasehat seorang ahli saraf.''

Tidak ada komentar: